Assalamu’alaikum wr.wb,
Karena
bingung mau nge – post apa, akhirnya aku putuskan untuk nge – post ini, ide
cerita ini tiba – tiba nangkring, dalam waktu kurang dari satu jam saya
menuangkannya ke dalam tulisan, jadi maklumilah jika banyak kekurangan , maaf
jika bacaan membuat bingung, mual – mual , ataupun kejang – kejang, flu, batuk,
dan demam, aku tidak akan bertanggung jawab atas hal itu (O_O) , check this
out...
~dwisherlock~
Hari itu kapan waktunya aku lupa
-_- tampaknya setelah HUT sekolahku SMA
N 1 Kutowinangun atau sebelum ya aku lupa -..- , aku berangkat sekolah
kesiangan, bahkan pasangan dudukku pun, Armi, ikut berangkat kesiangan, orang
yang biasanya menyegelkan (?) bangku untukku, Delfi juga berangkat kesiangan,
Berti yang biasanya berangkat pagi pun ngikut kesiangan, to the point saja, akhirnya
aku duduk di bangku yang menurut Delfi sudah disegelkan untuk pasangan duo WiMi
( Armi Dwi). Mungkin kita akan berduet untuk membuat fanfic :-D #apaini #plakk
Setelah
duduk dibangku tersebut selisih beberapa menit, Armi, emak saya pun datang, bak model yang sedang
berjalan di catwalk, melenggang bak penari, jeng jeng jeng... Satu persatu maklumat
turun dari Armi, protes mengapa aku memilih duduk di pojok belakang, dan
mengatakan nanti bagaimana akan mencatat kimia jika duduk dibelakang, dengan segenap
jiwa raga #ceileh aku dan Delfi menjelaskan berbagai alasan pada Armi yang
ujung - ujungnya menuju pada titik kesiangan, kesiangan yang diakibatkan oleh
mobilisasi penduduk (?).
Bel berbunyi, sambil menunggu Pak Edi, guru mapel
kimia datang, kami, aku, Armi, Delfi, dan Ninda bercerita ria, dari K Pop
sampai gossip tidak penting yang tidak perlu diceritakan karena aku tidak
sanggup untuk menceritakannya yang jika diceritakan akan memakan waktu berabad –
abad lamanya. Bertanya dimana Berti, dia ternyata sedang sibuk dengan foto sang
pujaan, siapa lagi kalau bukan Luhan dan Sehun EXO. Pak Edi datang, beliau
mulai menerangkan materi hari itu. Aku, Armi, Delfi, dan Ninda fokus pada buku
masing – masing, Armi yang kesulitan untuk membaca tulisan di papan tulis
langsung migrasi ke bangku paling depan, aku mendoakan Armi semoga dia dapat menulis tanpa gangguan,
sehingga aku bisa menyalinnya kemudian.
Kelas
semakin ramai, mengalahkan keramaian pasar, Pak Edi masih menulis dan
menjelaskan materi, Wawan semakin merajalela meracuni pikiran anak – anak laki –
laki Ranita, dibawah komando Wawan mereka berdiskusi, entah apa yang mereka
diskusikan, aku tidak tahu dan tidak mau tahu, virus Wawan menyebar, semua anak
di kelas berbicara sendiri – sendiri, maafkan kami, Pak L . Armi yang merasa terganggu
kegiatan menulisnya, mundur ke bangku belakang. Dia kembali mengeluarkan
maklumat lagi, dia mengatakan duduk di pojok belakang itu berasa terdampar di
planet asing, aku yang sejak tadi membolak – balik buku kimia, kemudian hanya
menanggapinya dengan jawaban iya, memang. Aku dan Armi kemudian merencanakan
untuk pindah tempat duduk, lebih tepatnya bertukar tempat duduk, Armi
menyarankan untuk bertukar tempat duduk dengan Wawan. Aku dan Armi meminta
Wawan untuk bertukar tempat duduk, dia tidak mau, kita iming – imingi Wawan
jika dia mau bertukar tempat duduk dia akan duduk di belakang Ninda dan Delfi,
dia masih tidak mau, kita iming – imingi dia jika dia pindah maka Cahyo dan
Amri akan ikut pindah dengannya, tapi tetap tidak mau.
Akal kurang waras tiba – tiba terlintas dipikiran Armi dan aku, yaitu kita akan melaksanakan
kudeta bangku, karena walaupun dengan cara yang baik – baik Wawan tetap tidak
bisa diajak berkerjasama. Armi memimpin rencana kudeta, kami merancang kudeta
dengan bantuan Delfi dan Ninda. Delfi dan Ninda setuju membantu kami untuk
melaksanakan hal tersebut, tepatnya saat jam istirahat, aku dan Armi akan
memindahkan tas Wawan, sedangkan Ninda dan Delfi akan memindahkan tas Cahyo dan
Amri. Setelah rencana tersusun sempurna, Allah masih memberikan hidayah kepada
kami, setelah dipikir – pikir pelajaran kimia sudah selesai, sehingga kami
tidak perlu pindah tempat duduk, dan pasti si empunya bangku tidak akan
menerima secara lapang dada, bisa – bisa akan terjadi tawuran antar gender.
Itu
saja yang dapat saya ceritakan, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan
maupun ejaan, dan jika ada kesamaan nama
dan tempat, itu memang disengaja, Wassalamu’alaikum wr.wb.
NB : Thanks for reading minna-san, Danke, No bash ya... :-)